Teropongpengetahuan.com – 8 Cara Self-Healing Untuk Menyembuhkan Luka Batin. Di setiap perjalanan hidup kita tidak selamanya menemukan jalan yang mulus sesuai dengan apa yang kita harapkan. Banyak orang yang rela mengeluarkan banyak uang hanya untuk membeli kebahagian. Padahal kebahagian itu bukan karena tempat, bukan karena kita dimana dimana dan dengan siapa. Karena kebahagian itu tempatnya ada di hati kita. Saat hati kita merasa tenang maka hal-hal kecil pun bisa menjadi sumber kebahagian.
Self-healing atau biasa dikenal dengan penyembuhan luka batin yang disebabkan oleh mental down merupakan permasalahan yang dialami hampir semua kalangan. Di tambah lagi situasi pandemic saat ini juga menjadi salah satu pemicu seseorang bisa merasakan stress karena masih selalu di repotkan dengan penerapan protocol Kesehatan saat melakukan aktivitas di luar rumah.
Luka batin sudah pasti pernah dirasakan semua orang hanya saja setiap orang memiliki cerita yang berbeda mengenai luka batin tersebut. Untuk sembuh dari luka batin sudah pasti membutuhkan perlakukan yang khusus untuk mengobatinya sehingga kamu perlu mengetahui 8 cara yang bisa membantu kamu untuk self-healing yang bisa kamu simak berikut ini.
1. Mendekatkan diri kepada Tuhan
Self-healing yang pertama adalah mendekatkan diri kepada Tuhan. Manusia adalah mahluk spiritual dimana dalam hati setiap manusia dititipkan keyakinan dan pemahaman berdasarkan kebenaran. Apapun motif manusia di dunia ini pastinya membutuhkan Tuhan dalam mengarungi kehidupan yang serba abu-abu. Karena tidak ada satupun manusia yang mampu menguraikan dengan pasti proses penciptaan alam semesta berserta isinya. Dimana hanya Tuhanlah yang mampu menciptakan, melenyapkan, menghidupkan, dan juga mematikan apapun yang di kehendakiNya.
Disetiap kondisi yang kita hadapi saat ini tidak terlepas dari campur tangan Tuhan, sebab manusia hanya mampu berusaha tetapi Tuhan-lah yang mengeksekusi takdir hambaNya. Ketika kita tidak senang dengan kondisi yang kita alami saat ini sering kali kita menjadikan orang lain sebagai kambing hitam. Padahal disetiap persoalan yang timbul berlaku yang namanya hukum sebab-akibat. Artinya segala sesuatu terjadi pasti ada yang melatar belakangi permasalahan tersebut.
Tanpa kita sadari kita adalah manusia yang hanya menuntut manusia lain untuk selalu berbuat baik juga benar dan tidak menjadikan tuntutan kita sebagai cerminan bagi diri kita sendiri. Singkatnya begini kita menuntut seseorang untuk selalu berbuat baik, bertindak sesuai apa yang kita inginkan tetapi kita lupa untuk intropeksi diri apakah kita sudah bertindak baik juga seperti apa yang kita harapkan ke mereka?