Teropongpengetahuan.com – Mahasiswa, Ini 7 tips sukses merintis startup di bangku kuliah!. Seiring dengan perkembangan teknologi, jumlah perusahaan startup kian menjamur. Mendirikan usaha startup kian diminati banyak orang, tidak terkecuali oleh para mahasiswa. Kesuksesan sejumlah startup terkenal di Indonesia, seperti Gojek dan Tokopedia juga mendorong banyak anak muda tertarik untuk merintis usaha yang erat kaitannya dengan pemanfaatan teknologi ini.
Namun, membangun usaha startup tidak semudah membalikkan telapak tangan. Bahwa ada banyak hal yang perlu mahasiswa persiapkan dalam merintis startup di tengah kesibukan perkuliahan yang padat. Seperti masalah modal, fasilitas, tim, dan pasar menjadi tantangan terberat yang akan mahasiswa hadapi dalam perjalanan merintis sebuah perusahaan startup. Berikut 7 tips sukses merintis startup di bangku kuliah.
Daftar Isi
7 Tips Sukses Merintis Startup di Bangku Kuliah
1. Manajemen Waktu
Tips sukses yang pertama adalah manajemen waktu. Hal pertama dan utama yang perlu mahasiswa perhatikan yaitu perihal manajemen waktu. Merintis startup di masa kuliah menuntut mahasiswa harus bisa mengelola waktunya sebaik mungkin. Mahasiswa harus dapat menyusun skala prioritas dari seluruh kegiatannya agar dapat memanfaatkan waktu yang ada dengan efisien. Bagi kamu, mahasiswa yang ingin membangun startup, waktu luang dapat kamu manfaatkan untuk mencari ide bisnis, belajar lebih tentang startup, membangun relasi demi kepentingan perintisan startup, dan sebagainya. Semakin baik seorang mahasiswa melakukan manajemen waktu, semakin besar pula peluang mahasiswa menemukan jalan terbaik untuk startup rintisannya.
2. Mulai dari masalah
Tips sukses yang kedua adalah memulai dari masalah. Kamu masih sulit mengembangkan ide startup? Mungkin kamu belum tahu tentang tips yang satu ini. Coba mulailah dengan lebih peka terhadap lingkungan sekitarmu. Cobalah menggali ide bisnis dari permasalahan di sekitar dan buatlah solusi untuk permasalahan tersebut lewat startup yang kamu rintis. Dari sana, kamu bisa menentukan alasan mengapa bisnis mu dapat bermanfaat bagi orang banyak. Setelah ide bisnis terbentuk, kamu bisa menggunakan kreativitasmu supaya solusi yang kamu tawarkan memiliki nilai lebih dari apa yang ditawarkan kompetitor.
3. Riset berdasarkan data, bukan asumsi pribadi
Tips sukses yang ketiga adalah melakukan riset berdasarkan data. Dalam menemukan permasalahan di sekitar, kamu perlu melakukan riset yang akurat. Banyak startup yang gagal berkembang karena keliru menentukan ide bisnis yang sesuai dengan target pasar mereka. Kebanyakan dari mereka menggunakan asumsi pribadi dalam menentukan masalah yang dirasakan oleh masyarakat. Melakukan riset mungkin akan mengeluarkan biaya tambahan, tetapi hal ini dapat menjadi investasi untuk menghindari startup yang sepi peminat karena ketidaksesuaian target pasar dengan layanan yang ditawarkan.
4. Manfaatkan fasilitas yang mendukung perkembangan start
Tips sukses yang keempat adalah memanfaatkan fasilitas. Sejak tahun 2018, pemerintah telah mendorong kampus-kampus di Indonesia untuk membentuk Inkubator Bisnis Teknologi (IBT). Program ini adalah fondasi untuk membentuk pola pikir terstruktur yang generasi muda butuhkan, khususnya untuk mengambil keputusan strategis yang cepat dan inovatif dalam bisnis startup sehingga dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Melalui program ini, mahasiswa dapat memperoleh banyak ilmu mengenai perintisan usaha startup, mendapat bimbingan khusus dari para ahli, dan membentuk relasi dengan orang-orang hebat yang sudah terjun lebih dulu dalam usaha startup.
5. Ikut business model competition
Tips sukses yang kelima adalah mengikuti business model competition. Satu hal yang sering menjadi masalah besar dalam merintis startup adalah terkait dengan urusan modal. Bagi mahasiswa yang merintis usaha dari nol, pasti belum memiliki dana fantastis untuk mengembangkan bisnis startupnya. Salah satu cara yang dapat mahasiswa coba untuk mendapatkan modal bisnis adalah dengan mengikuti ajang business model competition yang banyak diselenggarakan oleh perguruan tinggi, kementerian, ataupun perusahaan swasta.
Dalam business model competition, ide startup mahasiswa akan dinilai oleh juri yang berkompeten di bidang bisnis. Apabila ide bisnismu dianggap layak, maka kamu akan berkesempatan melakukan presentasi ide bisnis di hadapan para calon investor. Jika investor tertarik dan melihat prospek yang jelas dari bisnismu, mereka siap menginvestasikan sejumlah uang yang bisa kamu gunakan sebagai modal mengembangkan startup rintisan mu.
Selain mendapatkan modal, dengan mengikuti business model competition, kamu juga bisa mengukur kualitas gagasan bisnis yang startup mu tawarkan. Dengan begitu, gagasanmu akan semakin matang dan siap berkembang menjadi startup yang mampu bersaing di bidangnya.
6. Satukan visi dan misi tim startup mu
Tips sukses yang keenam adalah menyatukan visi dan misi tim startupmu. Selain urusan modal, persoalan tim menjadi salah satu masalah yang kerap kali ditemui dalam merintis startup. Sangat penting bagi pemilik startup untuk menemukan orang yang memiliki visi dan misi yang sama untuk tergabung dalam satu tim yang solid. Visi misi yang berbeda antar anggota tim dapat menimbulkan kekacauan dalam kepengurusan startup ke depannya. Salah satu masalah yang dapat terjadi adalah tingkat pergantian pengurus yang terlalu sering sehingga mengganggu stabilitas perjalanan bisnis.
Merintis startup dapat membentuk tim mulai dari sirkel pergaulan terkecil yang mereka miliki. Mengajak teman-teman terdekat dinilai tepat sebagai langkah awal membangun bisnis yang besar. Jangan mengajak terlalu banyak orang pada tahap awal. Hal ini akan berpengaruh pada pembagian jobdesk dan terkait dengan keterbatasan startup dalam menggaji para pengurusnya.
7. Tanamkan mindset pejuang dalam diri sendiri
Tips sukses yang ketujuh adalah menanamkan mindset pejuang dalam diri sendiri. Persoalan internal pembangunan startup, mulai dari masalah ide, modal, dan tim memang sangat penting untuk diperhatikan oleh para perintis startup. Namun, hal yang tidak kalah penting adalah menanamkan mindset pejuang dalam diri sendiri. Sangat penting bagi mahasiswa dan anak muda yang umumnya menginginkan segalanya serba instan, memahami bahwa membangun startup tidak dapat diwujudkan dalam waktu yang singkat. Selain itu, penting juga bagi para perintis startup menumbuhkan keinginan untuk terus belajar supaya startup dapat terus tumbuh setara bahkan melebihi ekspektasi awal perintisnya.
Nah, demikian tips bagi para mahasiswa yang ingin mencoba peruntungan di dunia startup. Perlu diingat bahwasannya semua startup yang sukses tidak terbentuk dalam waktu satu tahun dua tahun. Semua perlu waktu, tekad, modal, semangat pantang menyerah, dan keinginan untuk terus belajar dari sumber ilmu manapun, termasuk dari kegagalan sekalipun.
Baca Juga : 7 Jurusan Rekomendasi Untuk Ilmu Komputer